Rabu, 30 Desember 2009

MACAM-MACAM TEORI ORGANISASI

a.Teori Organisasi Klasik
Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional, yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun seribu delapan ratusan (abad 19).

Dalam teori ini organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik struktural yang kaku tidak mengandung kreativitas.

Teori klasik mendifiniskan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tijuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila oran-orang bekerja sama.

Teori klasik berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar angapan-angapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu : teori teori birokrasi, teori administrasi dan teori manajemen ilmiah.


Teori Birokrasi
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya " The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism".

Kata Birokrasi awalnya berasal dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.

Karakteristik-karakteristik birokrasi menurut Weber adalah :
1. Pembagian kerja yang jelas
2. Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik
3. Program rasional dalam pencapaian tujuan organisasi
4. Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja
5. Sistem aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para pemegang jabatan
6. Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal

Teori Administasi
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.

Henri Fayol seorang industrialis dari Perancis, hidup pada tahun 1841-1925, Fayol mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi yaitu :
1. Pembagian kerja (division of work)
2. Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
3. Disiplin (discipline)
4. Kesatuan perintah (uity of command)
5. Kesatuan pengarahan (unity of direction)
6. Mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi (subordination of individual interestto general interests)
7. Balas jasa (remuneration of personnel)
8. Sentralisasi (centralization)
9. Rantai skalar (scalar chain)
10. Aturan (order)
11. Keadilan (equity)
12. Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
13. Inisiatif (initiative)
14. Semangat korps (esprit de corps)

Henri Fayol juga memerinci fungs-fungsi kegiatan administrasi menjadi elemen-elemen manajemen, yang dikenal sebagai Fayol’s Functionalism atau teori fungsioanlisme Fayol, yaitu : perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan.

James D. Mooney dan Allen Reilly pada tahun 1931 menulis dan menerbitkan buku mereka, “Onward Industry”. Mereka menyebut koordinasi sebagai factor terpenting dalam perencanaan organisasi dan menekankan 3 prinsip organisasi yaitu :
- Prinsip koordinasi
- Prinsip skalar
- Prinsip fungsioanl

Manajamen Ilmiah
Manajemen Ilmiah (scientific management) dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Teori manajemen ilmiah masih banyak dijumpai dalam praktek-praktek manajemen modern. Ada 2 pendapat tentang manajemen ilmiah, pendapat pertama mengatakan manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Pendapat kedua mengatakan manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme atau teknik “abag of tricks” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.

Taylor dalam teorinya mengemukakan 4 kaidah dasar manajemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi perusahaan, yaitu :
1. Menggantikan metoda-metoda kerja dalam praktek dengan berbagai metoda yang dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja yang ilmiah dan benar.
2. Mengadakan seleksi, latihan-latihan dan pengembangan para karyawan secara ilmiah.
3. Pengembangan ilmu tentang kerja seta seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah harus diintegrasikan.
4. Untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah, perlu dikembangkan semangat dan mental para karyawan.

Pengembangan manajemen ilmiah tersebut terutama tampak pada perkembangan teknik-teknik riset operasi, simulasi, otomatisasi dan lain-lain dalam pemecahan masalah manajemen dan organisasi.

Teknik organisasi klasik sepenuhnya hanya menguraikan anatomi organisasai formal. Pengertian organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskna sevara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Di dalam organisasi formal ada 4 unsur pokok yang selalu muncul yaitu :
a.Sistem kegiatan yang terkoordinasi
b.Kelompok orang
c.Kerjasama
d.Kekuasaan dan kepemimpinan

Dari keempat unsure tersebut dapat digabung dan menjadi definisi organisasi formal yaitu “ suatu kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan di bawah kekuasaan dan kepemimpinan.

Menurutpara pengikut aliran teoriorganisasi klasik, adanya suatu organisasi formal sangat bergantung pada 4 kondisi pokok yaitu :
a.Kekuasaan
b.Saling melayani
c.Doktrin (rumusan tujuan organisasi)
d.Disiplin (perilaku yang ditentukan oleh perintah)


Sumber :
PENGANTAR ORGANISASI DAN METODE
WIDYATMINI, PENERBIT GUNADARMA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar