Sabtu, 02 Januari 2010

KUPU

Diatas teratak, senyummu tebarkan kupu-kupu
Ombak-ombak pun menjemputnya
Membawanya pada laut mimpi yang bergesa
Nun, suar terpahat di ujung gelombang
Menyaksikan pertemuan lau-darat, adat karang
Tanpa langgam ingatan
Tapi tetap ku temukan bibirmu menyemai kepala putik
Dengan serbuk sari yang terberai di pantai

Di atas pasir, ku ingat metamorfose yang ganjil
Larung yang berawal dari hujan, kurung daun, menyungai
Mengekal di muara usia:sebuah perjumpaan awal kala
Ketika benih turun di lelumpur kabut, menjelma
Gerak:gerak yang melangkah, memancar pada diam
Surya, lalu cahayanya berpendar menjelma sesayap
Sayap mimpi
Senyap yang melenggang di antara buih
mengerjap dan pergi

Selepas pasang, digigir malam, tubuhmu memualam
Tapi senyummu yang tergurat pada pepuing pelangi
Masih menggenang cakrawala mimpi
Ku temukan hijau, kuning, merah dan seutas tilas
Nafas yang merayu kemudi, menyabda kincir mati
Lewat angin berkata: "Aku tak perlu sematkan nama waktu
dalam tarianku, aku telah kupu"

Mungkin harus ku lepas bingkai mu
Seperti ku lepas kekupu ke gerbang waktu
Kekupu yang terperangkap dalam senyummu
Sesatap yang melulur sekujurmu...

MASHURI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar