Pada pertengahan abad ke-6 Masehi, Aminah binti Wahab dengan Abdullah bin Abdul Muthalib melangsungkan pernikahan. Keduanya keturunan Kabilah Quraisy (suku bangsa yang terpandang di Makkah).
Tidak berapa lama Aminah hamil. Ketika usia kandungan Aminah mencapai 6 bulan, Abdullah pergi berdagang. Dalam perjalanan tiba-tiba Abdullah sakit. Kemudian Abdullah wafat, ketika dalam perjalanan menuju Makkah.
Pada hari Senin, 12 Rabiul Awal bertepatan dengan tanggal 20 April 570 Masehi. Aminah melahirkan seorang bayi laki-laki. Saat bayi itu lahir, kota Makkah diserang oleh segerombolan pasukan gajah yang dipimpin oleh Raja Abrahah. Abrahah adalah tokoh pemuka agama Nasrani. Dia mendirikan gereja yang sangat megah di Yaman. Akan tetapi dia kecewa, karena masyarakat Arab lebih suka berziarah ke Ka’bah dari pada mengunjungi gereja di Yaman.
Kemudian Abrahah sangat marah dan memimpin pasukan bergajah untuk menghancurkan Ka’bah. Akan tetapi Allah melindungi Ka’bah. Subhannalllah kemudia ada burung-burung Ababil untuk melontarkan bara api kea rah pasukan gajah tersebut. Abrahah dan pasukannya hancur. Peristiwa ini terdapat dalam Al-Qur’an Surat Al-Fiil.
Ayah Aminah adalh Abdul Muthalib. Ia sangat gembira dan membawa cucunya dekat Ka’bah sesuai dengan petunjuk dari Allah. Kemudian cucunya itu diberi nama Muhammad atau Ahmad.
Karena air susunya hanya keluar beberapa hari saj, amka Aminah terpaksa membawa bayinya kepada orang yang dapat menyusui bayi orang lain, dengan diberi imbalan. Menyusukan bayi kepada orang lain adalah kebiasaan orang Arab sejak dulu hingga kini. Muhammad SAW disusui oleh Halimah As-Sa’diyah.
Haliumah sangat terkejut. Ternyata kehadiran Muhhammad membawa berkah bagi keluarganya. Sebelumnya ternak kambingnya kurus-kurus dan sulit berkembang biak. Namun dengan kedatangan Muhammad, kambingnya menjadi gemuk dan berkembang biak secara pesat, hingga mencapai ratusan ekor.
Setelah mengasuh selama 4 tahun, kemudian Halimah mengembalikannya kepada Aminah. Pada usia 6 tahun, Aminah mengajak Muhammad berziarah ke makam bapaknya, ‘Abdullah’, yang letaknya tidak jauh dari Yasrib (Madinah). Akan tetapi, ketika dalam perjalanan pulang, Aminah jatuh sakit. Aminah dibimbing oleh Barakah, pembantu setia Aminah.
Hari ke hari penyakit Aminah makin parah. Dalam kondisi mendekap Muhammad, Aminah meninggal. Senja bergetar, semesta berduka. Muhmmad yang masih berusia 6 tahun telah menjadi yatim piatu.
Kemudian Muhammad diasuh oleh kakeknya,’Abdul Muthalib’. Beliau berusia 80 tahun. Saat itu Abdul Muthalib telah memeluk agama Tauhid yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim As.
Baru 2 tahun diasuk kakeknya, kemudian kakeknya juga meninggal. Sebelum meninggal beliau berpesan kepada anaknya agar Muhammad diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Thalib. Abu Thalib termasuk orang yang kurang mampu.
Oleh karena itu Muhammad tidak ingin terlalu membebani pamannya. Muhammad bekerja menggembalakan kambing milik orang Makkah. Imbalan dari menggembalakan kambing, Muhammad berikan kepada Abu Thalib. Abu Thalib sangat terharu, karena sejak kecil Muhammad sudah punya jiwa kemandirian.
Sumber :
Hakim.Arief.2004.Mutiara Kisah 25 Nabi dan Rasul.Bandung:Marja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar