Jumat, 28 Mei 2010

Keju

Keberadaan keju dimulai ketika seorang penggembala sapi menemukan susu yang disimpannya dalam tas dari kulit kambing, membeku dan terfermentasi ketika tertinggal di gua. Seorang pria lapar memakan gumpalan susu tadi dan menyukai rasanya. Sejak saat itu susu sengaja difermentasi untuk menghasilkan makanan yang kemudian dikenal sebagai keju.

Dahulu para petani menyimpan sisa susu dan membiarkannya menggumpal. Setelah itu gumpalan keju di pukul-pukul menggunakan tangkai pohon, dan ditindih dengan batu sambil dibiarkan menjadi kering di terik matahari. Untuk memberi rasa, keju kemudian diperciki dengan garam.

Pada abad 20, para industriawan mengubah cara tradisional itu dan memperkenalkan banyak jenis baru yang makin kaya rasanya dan creamy, sementara produksi tradisional yang digarap para peternak pun semakin berkurang. Keju termasuk protein yang tinggi nilai gizinya. Keju juga menghasilkan energi yang besar. Didalamnya terkandung kalsium dan phosphorus, terutama keju-keju yang dimasak. Keju sangat baik untuk menggantikan susu terutama bagi mereka yang tidak menyukai susu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar