Pertama-tama saya ingin
mengajak seluruh bangsa Indonesia, untuk mengenal satu kata yang baku
yaitu “TELEMATIKA”. Makna dan artinya adalah ”telekomunikasi, komunikasi
dan informasi, multi media dan penyiaran”. Bahasa Inggrisnya ”Telematika”
ya “Telematika”, ini nama atau istilah baku dan bukan untuk
diterjemahkan ke bahasa lainnya. Sama saja “Hidayat” dalam bahasa apa saja
tentu tetap “Hidayat”.
Beberapa waktu ini saya
dan beberapa rekan di komunitas Telematika Indonesia, sedang gundah, karena
proses perkembangan dan pemanfaatan Telematika di indonesia tidak seperti yang
kita harapkan.
Seharusnya dasar
untuk melangkah maju diatur dalam suatu rencana strategis yang sering kita
sebut dengan “BLUE PRINT”. Ditingkat tertinggi, seharusnya
President Republik Indonesia, menetapkan “Blue Print Telematika Nasional”.
meski global dan macro, tapi harus jelas & dapat dimengerti oleh
semua Departemen dan Kementerian, Pejabat Tinggi dan semua Lembaga Negara, apa
yang ingin dicapai dengan cara apa dan mana yang menjadi prioritas utama. Jelas
pula pembagian tanggung jawabnya, besarnya dana yang diperlukan dan apa
peran masyarakat dan komunitas Telematika dalam pelaksanaannya.
Dari blue print
tingkat nasional ini, kemudian masing-masing departemen dan kementerian,
lembaga-lembaga dan pemerintah daerah, menguraikannya menjadi rencana strategis
masing2. Selanjutnya disusun jadi rencana kerja yang terperinci, tapi
hasil akhirnya tetap mengacu pada Blue Print Telematika Nasional.
Seperti sebuah Piramid,
direncanakan dari atas kebawah, kemudian dilaksanakan pembangunannya dari bawah
keatas.
Saat ini blue print
telematika dibuat oleh semua-nya saja. Masing-masing Departemen dan Kementerian
serta Lembaga membuat blue print, malah mungkin setiap Propinsi dan di Ibu
Kota dan Kota Besar, maupun ditingkat Kabupaten, membuat blue print
Telematika. Blue print dan rencana kerja dari masing-masing bagian itu belum
tentu saling berkesinambungan.
Parahnya lagi sebagian
sudah mulai direalisasikan. Nilai dana yang tersedia pun cukup besar, ditambah
lagi dengan berbagai bantuan luar negeri, berupa grant maupun pinjaman. Cara
merealisasikannya dengan berbagai kajian, pelatihan dan sosialisasi, atau
dibuat aplikasi-aplikasi yang saling terlepas, sehingga meski sudah banyak
memakan biaya, tenaga dan waktu, hasilnya masih berupa kesimpulan, kertas kerja
atau penerapan di satu daerah saja dan banyak yang kurang nyata
manfaatnya.
Begitulah keadaan yang
kami gundahkan.
Kami harapkan Bapak
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera mencanangkan “Blue Print Telematika
Nasional” sehingga semua usaha yang sedang dan akan dilaksanakan semakin jelas
tujuan akhirnya.
Sementara itu mass media
yang juga bagian dari Telematika, dapat mencari dan memberitakan secara jelas
dan lugas, mana yang patut kita tegur karena kurang berhasil. tapi juga
menyebar luaskan berita-berita menggembirakan mengenai hasil kerja nyata dan
berhasil memuaskan, dibidang Telematika di indonesia.
http://www.realta.co.id/blog/blue-print-telematika-indonesia.html
http://www.realta.co.id/blog/blue-print-telematika-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar